Ragam Tradisi Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia - Maulid Nabi Muhammad SAW kadang-kadang Maulid Nabi atau Maulud (bahasa Arab: mawlid an-nabī) adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Indonesia sebagai negara dengan penduduk umat Islam terbesar di dunia pada umumnya menyambut Maulid Nabi dengan mengadakan perayaan-perayaan keagamaan seperti pembacaan Shalawat Nabi, Pembacaan Syair Barzanji dan Pengajian. Sejarah panjang perkembangan Islam di Indonesia ditandai dengan beragam cara untuk mengekspresikan kecintaan terhadap pemimpin sepanjang masa, sang suri tauladan, Nabi Muhamamd SAW.
Untuk memperingati hari kelahiran atau lebih dikenal dengan sebutan Maulid Nabi, masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri, berikut di antaranya.
Masyarakat Yogyakarta dan Surakarta sejak lama mengisi bulan maulud dengan menyelenggarakan Sekaten. Sekaten diambil dari kata syhadatain atau dua kalimat syahadat. Puncak dari perayaan sekaten adalah upacara Grebeg yang merupakan ritual budaya untuk memperingati hari Kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. Gelaran sekaten biasanya dilangsungkan hingga 40 hari, belakangan hanya dilaksanakan 20 hari.
Lain Yogyakarta lain pula di Kudus, Jawa Tengah misalnya ada kirab ampyang Maulid. Semangatnya sama yakni sebagai bentuk syiar serta untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap 12 Rabiul Awal.
Sementara di Jepara, perayaan Maulid diadakan di masjid dan mushalla, mereka bergiliran menyelenggarakan dengan menghadirkan jamaah dari mulai anak-anak hingga lanjut usia. Konsepnya sederhana, yakni membaca kitab al-Barzanji yang berisi syair pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, dilanjut tausiyah dari Ulama dan diakhiri doa bersama.
Muslim Lombok NTB menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW dengan mengadakan ritual-ritual khusus seperti pembacaan shalawat nabi, pembacaan syair al-Barzanji dan sebagainya. Bahkan dalam budaya Lombok, bulan rabiul Awal biasa dimanfaatkan untuk menggelar lomba yang dipusatkan di Masjid, seperti lomba adzan, tilawatil Qur’an, dll. Di Provinsi yang populer dengan sebutan kota seribu masjid ini, perayaan Maulid juga biasa diadakan arak-arakan mengelilingi kampung, menarik ya.
Siapa tak kenal Bali, terkenal dengan sebutan pulau dewata, muslim adalah mayoritas kedua di provinsi yang keindahannya terkenal seantero dunia ini. Unik, itulah muslim Bali, dengan mengarak Bale Saji yang berisi hiasan bunga yang terbuat dari kertas dan telur. Tradisi yang dilaksanakan setiap tahun ini sebagai gambaran tingkat kemakmuran umat Islam. Telur dimaknai sebagai simbol kelahiran dan setiap lapisannya sebagai simbol lima rukun Islam. Di Bali ada beberapa kampung muslim, masing masing memiliki cara tersendiri, semua keunikan itu semata-mata untuk memperkokoh tali persaudaraan umat Islam.
Sementara itu, masyarakat Madura, Jawa Timur lebih memilih mengisi bulan maulud untuk bershalawat secara berjamaah. Konon, selama sebulan penuh hampir tiap hari ada peringatan Maulud Nabi. Hal itu tidak mengherankan karena tiap-tiap rumah menyelenggarakan sebagai bentuk cintanya kepada Nabi Muhammmad SAW.
Peringatan Maulud Nabi Tingkat Kenegaraan
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sejak masa orde baru hingga sekarang tidak pernah absen diselenggarakan di lingkungan Istana, baik Isnana Negara Jakarta maupun Istana yang berada di Bogor. Ini menandakan begitu pentingnya perayaan ini bagi bangsa Indonesia.
Melalui Kementerian Agama, peringatan Maulid Nabi tingkat kenegaraan dikemas dengan bentuk yang sangat elegan. Dengan menghadirkan ulama atau ahli di bidang ilmu tertentu untuk menjadi penceramah, acara ini dihadiri tamu undangan kategori VVIP, di antaranya para menteri, kepala lembaga pemeerintahan non kementerian, duta besar negara sahabat, pimpinan ormas Islam dan ulama terkemuka.
Istimewanya maulid tingkat Kenegaraan ini adalah Presiden selaku kepala Negara dan Wakil Presiden selalu hadir didampingi Menteri Agama. Dalam kesempatan itu, selain penceramah utama, menteri agama dan Presiden juga memberikan sambutan. Tidak hanya itu, pembukaan selalu diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an yang dibawakan oleh Qari'-Qari'ah terbaik bangsa ini. Peringatan ini pun satu-satunya perayaan Maulid Nabi yang bisa disaksikan masyarakat seluruh Indonesia karena disiarkan secara live oleh stasiun Televisi milik pemerintah.
Tidak hanya di Indonesia, di negara lain memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tercatat juga telah menjadi tradisi umat Islam, seperti di Malaysia, Brunei, Mesir, Pakistan, Al-Jazair, Maroko, India, China, Rusia, bahkan di Inggris dan Kanada juga ada tradisi merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sumber : bimasislam.kemenag.go.id
Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 1438 H